Skip to main content

Daftar kompetensi pembelajaran kelas X

Kompetensi Dasar
IPK
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
3.1
Memahami wacana beraksara Jawa
3.1.1Memahami pedoman penulisan aksara jawa

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat memahami pedoman penulisan aksara jawa dengan percayadiri
Wacana beraksara Jawa
3.1.2Membaca wacana berakasara jawa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat membaca wacana berakasara jawa dengan percayadiri
Wacana beraksara Jawa
3.1.3Mengidentifikasi kata-kata sukar dalam wacana berakasara Jawa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi kata-kata sukar dalam wacana berakasara Jawa dengan percayadiri
Wacana beraksara Jawa
3.1.4Mengidentifikasikan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa.
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasikan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa dengan percayadiri
Wacana beraksara Jawa
3.2.  
Memahami simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan unggah-ungguh yang tepat
3.2.1     Membedakan tataran bahasa yang digunakan dalam unggah-ungguh berbahasa Jawa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat membedakan tataran bahasa yang digunakan dalam unggah-ungguh berbahasa Jawa dengan percayadiri
Unggah-ungguh berbahasa Jawa
3.2.2     Mencontohkan pemakaian bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh yang tepat
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mencontohkan pemakaian bahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh yang tepat dengan percayadiri
Unggah-ungguh berbahasa Jawa
3.3.  
Memahami ajaran moral dan menganalisis struktur tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
3.3.1       Menjelaskan hakikat Tembang Macapat
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan hakikat Tembang Macapat dengan percayadiri
Tembang macapat Asmaradana dan Megatruh

3.3.2       Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Tembang Macapat Asmaradana dan Megatruh
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Tembang Macapat Asmaradana dan Megatruh dengan percayadiri
Tembang macapat Asmaradana dan Megatruh

3.3.3       Mendeskripsikan struktur teks tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mendeskripsikan struktur teks tembang macapat Asmaradana dan Megatruh dengan percayadiri
Tembang macapat Asmaradana dan Megatruh

3.3.4       Mendeskripsikan ajaran moral tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mendeskripsikan ajaran moral tembang macapat Asmaradana dan Megatruh dengan percayadiri
Tembang macapat Asmaradana dan Megatruh

3.3.5       Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
Setelah berdiskusi dan menggaliinformasi, peserta didik dapat menjelaskan kaidah kebahasaan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh dengan percayadiri
Tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
3.4.  
Memahami dan menganalisis berita yang dibacakan atau melalui berbagai media
3.4.1           Menjelaskan hakikat berita berbahasa Jawa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan hakikat berita berbahasa Jawa dengan percayadiri
Berita berbahasa Jawa

3.4.2           Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam berita berbahasa Jawa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam berita berbahasa Jawa dengan percayadiri
Berita berbahasa Jawa

3.4.3           Mendeskripsikan struktur teks berita berbahasa Jawa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mendeskripsikan struktur teks berita berbahasa Jawa dengan percayadiri
Berita berbahasa Jawa

3.4.4           Mendeskripsikan isi dan ajaran moral dalam teks berita berbahasa Jawa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mendeskripsikan isi dan ajaran moral dalam teks berita berbahasa Jawa dengan percayadiri
Berita berbahasa Jawa
3.5.  
Memahami geguritan yang dibacakan atau melalui berbagai media
3.5.1     Menjelaskan hakikat geguritan
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan hakikat geguritan dengan percayadiri
Geguritan

3.5.2     Menjelaskan struktur dan isi geguritan
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan struktur dan isi geguritan dengan percayadiri
Geguritan

3.5.3     Menjelaskan cara membaca geguritan (aspek 4W)
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan cara membaca geguritan (aspek 4W) dengan percayadiri
Geguritan

3.5.4     Menjelaskan isi geguritan (kata-kata sukar, estetika, isi, nilai moral) dalam geguritan yang disimak
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan isi geguritan (kata-kata sukar, estetika, isi, nilai moral) dalam geguritan yang disimak dengan percayadiri
Geguritan
3.6.  
Memahami cerita pengalaman
3.6.1     Menjelaskan definisi, jenis-jenis cerita pengalaman, tema, nilai budi pekerti dan  cara penyampaian cerita pengalaman yang baik dan benar dari berbagai sumber.
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan struktur isi cerita pengalaman dengan percayadiri
Cerita pengalaman

3.6.2 Menyimpulkan  definisi, jenis-jenis cerita pengalaman, tema, nilai budi pekerti dan  cara penyampaian cerita pengalaman yang baik dan benar dari berbagai sumber.
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan definisi, jenis-jenis cerita pengalaman, tema, nilai budi pekerti dan  cara penyampaian cerita pengalaman yang baik dan benar dari berbagai sumber dengan percayadiri
Cerita pengalaman
3.7.  
Memahami sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah
3.7.1 Memahami contoh teks dan cara sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat memahami contoh teks dan cara sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah dengan percayadiri
Sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah

3.7.2 Menjelaskan struktur, isi, dan cara sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan struktur, isi, dan cara sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah dengan percayadiri
Sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah
3.8.  
Memahami ajaran moral cerita wayang.
3.8.1 Menjelaskan hakikat cerita wayang
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan hakikat cerita wayang dengan percaya diri
Ajaran moral dalam cerita wayang

3.8.2 Mendeskripsikan ajaran moral cerita wayang
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mendeskripsikan ajaran moral cerita wayang dengan percaya diri
Ajaran moral dalam cerita wayang
4.1.  
Mengarang wacana beraksara Jawa
4.1.1            Menulis wacana dengan menggunakan aksara Jawa (aksara legena, sandhangan, pasangan, aksara angka, aksara swara)
Disediakan wacana berbahasa Jawa, peserta didik dapat menulis wacana dengan menggunakan aksara Jawa (aksara legena, sandhangan, pasangan, aksara angka, aksara swara) dengan percayadiri
Wacana beraksara Jawa
4.1.2            Menulis wacana dengan menggunakan aksara Jawa (aksara legena, sandhangan, pasangan, aksara angka, aksara swara, aksara rekan, aksara murda)
Disediakan wacana berbahasa Jawa, peserta didik dapat menulis wacana dengan menggunakan aksara Jawa (aksara legena, sandhangan, pasangan, aksara rekan, aksara murda) dengan percayadiri
Acana beraksara Jawa
4.2.  
Simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan unggah-ungguh yang tepat.
4.2.1     Membuat contoh pemakaian unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa yang tepat dalam kehidupan sehari-hari
Disediakan kasus konteks percakapan berbahasa Jawa sehari-hari, peserta didik dapat membuat contoh pemakaian unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa yang tepat dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri
Unggah-ungguh berbahasa Jawa
4.2.2     Menyajikan contoh pemakaian unggah-ungguh bahasa Jawa yang tepat dalam kehidupan sehari-hari
Disediakan kasus konteks percakapan berbahasa Jawa sehari-hari, peserta didik dapat menyajikan contoh pemakaian unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa yang tepat dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri
Unggah-ungguh berbahasa Jawa
4.3.  
Melagukan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
4.3.1       Melagukan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
Disediakan teks tembang macapat Asmaradana dan Megatruh, peserta didik dapat melagukan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh dengan percaya diri
Tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
4.3.2       Menanggapi penampilan teman
Disediakan tempat didepan kelas untuk  menyanyi tembang macapat Asmaradana dan Megatruh, peserta didik dapat menanggapi penampilan teman dalam melagukan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh dengan percaya diri
Tembang macapat Asmaradana dan Megatruh
4.4.  
Menyajikan berita berbahasa Jawa dengan lisan maupun tulis
4.4.1           Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat tentang cara membaca berita berbahasa Jawa
Disediakan teks berita berbahasa Jawa, peserta didik dapat membaca berita berbahasa Jawa dengan percaya diri
Berita berbahasa Jawa
4.4.2           Menanggapi penampilan teman
Disediakan contoh pembacaan teks berita berbahasa Jawa oleh salah satu teman peserta didik, peserta didik dapat menanggapi penampilan teman dengan percaya diri
Berita berbahasa Jawa
4.5.  
Mencipta dan membaca geguritan
4.5.1 Mencipta geguritan
Disediakan soal untuk membuat teks geguritan, peserta didik dapat membuat geguritan dengan percaya diri
Geguritan
4.5.2 Membaca geguritan
Disediakan teks geguritan, peserta didik dapat membaca geguritan dengan percaya diri
Geguritan
4.6.  
Menceritakan pengalaman
4.6.1 Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat tentang struktur cerita pengalaman
Disediakan soal untuk membuat cerita pengalaman, peserta didik dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapat tentang struktur cerita pengalaman dengan percaya diri
Cerita pengalaman
4.6.2 Mencipta cerita pengalaman
Disediakan soal tentang cerita pengalaman, peserta didik dapat mencipta cerita pengalaman dengan percaya diri
Cerita pengalaman
4.7.  
Simulasi sesorah dalam berbagai kegiatan sekolah
4.7.1 Mencipta teks sesorah
Disediakan konteks acara sesorah, peserta didik dapat mencipta sesorah dengan percaya diri
Sesorah
4.7.2 Membaca teks sesorah
Disediakan tempat untuk membacakan sesorah, peserta didik dapat membaca teks sesorah dengan percaya diri
Sesorah
4.8   
Menanggapi ajaran moral cerita wayang.
4.8.1 Mempresentasikan  ajaran moral cerita wayang
Disediakan cerita wayang, peserta didik dapat mempresentasikan  ajaran moral cerita wayang dengan percaya diri
Cerita wayang
4.8.2 Menanggapi persentasi teman
Disediakan waktu untuk menanggapi penampilan teman, peserta didik dapat menanggapi persentasi teman dengan percaya diri
Cerita wayang

Comments

Popular posts from this blog

KUMBAKARNA Raden Kumbakarna iku sawijining raseksa kang nduwé watek satriya, jujur, seneng marang bebener, lan panggah mbélani negarané. Raden Kumbakarna mapan anèng Kasatriyan Panglebur Gangsa. Nalika Dasamuka mbrontak kahyangan lan para dewa ora kuwawa ngadhepi serangan mau, Kumbakarna oleh jodho widadari Dewi Kiswani lan peputra kembar wujud raseksa aran Kumba Kinumba lan Aswani Kumba. Nalika Alengka diserang déning bala kethèk sekutuné Sri Rama, Kumbakarna matur marang Dasamuka supaya Sinta dibalèkaké marang Rama, sebab perkara mau bisa ndadèkaké Alengka rubuh. Krungu aturé Kumbakarna, Dasamuka banjur duka lan prasapa bakal mbelani Sinta nganti tekaning pati. Kumbakarna ditundhung lunga saka Alengka. Kumbakarna banjur tapa turu, ora pengin weruh negara Alengka lemah klairané rubuh merga perkara wanita. Nalika perang gedhèn kedadèn, Dasamuka ngutus Indrajit supaya nggugah tapané Kumbakarna lan njaluk supaya Kumbakarna dadi senopati perang mungsuh Sri Rama. Indrajit kasil ngguga...

Tembang Macapat

3.3.   Memahami ajaran moral dan menganalisis struktur tembang macapat Asmaradana dan Megatruh 3.3.1 Menjelaskan hakikat Tembang Macapat 3.3.2  Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Tembang Macapat Asmaradana dan Megatruh 3.3.3  Mendeskripsikan struktur teks tembang macapat Asmaradana dan Megatruh 3.3.4  Mendeskripsikan ajaran moral tembang macapat Asmaradana dan Megatruh 3.3.5  Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh 4.3  Melagukan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh 4.3.1  Melagukan tembang macapat Asmaradana dan Megatruh 4.3.2  Menanggapi penampilan teman Tembang Macapat A. Jinising Tembang Macapat Tembang macapat uga sinebut puisi tradhisional  jinisi lan perangane  dadi telung perangan gedhe : b)       Puisi tembang macapat (puisi tembang cilik) Sing kalebu ana tembang macapat yaiku Kinanthi, Pocung, Asmaradana, Mijil, Maskumambang, Pang...
Wayang Wayang menika  gadhah  teges ingkang maneka warna. Wonten ingkang mastani bilih wayang menika saking tembung  Ayang-ayang  minangka gegambaraning jalma. Ugi wonten ingkang mastani bilih wayang menika cekakaan saking tembung “ WA yahe sembah YANG ” ingkang tegesipun wayanipun Sholat. Sanesipun nyebataken bilih wayang menika cekakan saking tembung “ WA HANANE   H YANG ” Tembung  Wahana  tegesipun panggenan utawa prantara, dene tembung  Hyang  tegesipun Gusthi ingkang hakarya jagad. Babon carios wayang menika miturut sujarahipun saking Negara India, inggih menika saking carios Ramayana saha Mahabharata. Cariso Ramayana ingkang basa sankretanipun  Rāmâyaṇa  saking tembung  Rāma  dalah  Ayaṇa  ingkang tegesipun Lampahing Rama. Carios menika dipunanggit dening  Walmiki  (Valmiki) utawi Balmiki. Dene carios Mahabharata ingkang dipunanggit dening Begawan  Byasa  atau Vyasa, carios men...